• Antara Demo dan Bemo

    Kemarin, pulang dari makan-makan setelah sidang sekitar pukul lima sore lebih. Lalu, aku pulang sama seorang tetangga yang menemaniku sidang naik angkot atau kalau di Surabaya kami menyebutnya "Bemo". 

    Dapat info dari jejaring sosial kalau di Jl. Ahmad Yani depan Polda macet karena ada demo. Otomatis perjalanan pulang kami kena imbasnya, terutama saat mendekati daerah Wonokromo.

    Perjalanan rasanya lambat sekali, apalagi saat di jalan sudah adzan Maghrib. Sesampainya di daerah Karah yang sebenarnya sangat dekat sekali dengan rumahku kami benar-benar terjebak macet. Penyebabnya semua yang lewat Jl. Ahmad Yani dialihkan lewat jalur dalam di sepanjang Gayungsari-Kebonsari-Jambangan-Karah. 

    Jam di tangan sudah menunjuk pukul setengah tujuh dan aku belum sholat. Ketika macet di daerah Jambangan akhirnya kami putuskan turun, kebetulan ada masjid.

    Setelah sholat Maghrib, nggak sengaja melihat bemo yang kami tumpangi dari balik jendela. Hyaaahh. Ternyata dia hanya maju sedikit saja dan masih di depan masjid. Kalau tadinya sebelum sholat bemo itu masih di sisi kanan masjid, selepas kami sholat dia sudah di kiri masjid. Itu karena macetnya luar biasa parah, sampai kendaraan tidak bisa bergerak, kecuali motor tentu saja.


    Bercanda sama temanku, apa kami naik bemo itu lagi aja ya, untuk pulang ke rumah? Tapi, temanku lebih memilih jalan kaki, karena memang rumah kami sudah dekat. Jalan kaki sekitar 15-20 menit mungkin sampai. Karena aku nggak kuat jalan kaki, selain karena capek banget dan membawa ransel isi leptop dan macam-macam nggak jelas, aku memilih telepon orang rumah untuk dijemput saja dengan motor.

    Akhirnya, baru sampai rumah setengah delapanan. Owalah demo-demooo, malah nyusahin, hiks.

25 komentar:

  1. aziz rizki mengatakan...

    wah aku bar sidang ono asisten pril
    gowo brg2ku
    kan uakeh kuwi
    laptop
    draft segambreng

  2. titi esti mengatakan...

    Apriliaaa... selamat ya ... di Bandung kemaren demonya siang hari.. habis jumatan

  3. afininda sm mengatakan...

    apalagi yang bakar2...malah buang2 bensin kan itu?? ckkckckc....

  4. Teh Icho mengatakan...

    demo bikin susah bemo :-p

  5. Rifki Asmat Hasan mengatakan...

    jalur pulang nggak kena imbas demo... alhamdulillah

  6. Bimo Racun mengatakan...

    besok mau buat ID MP bemosaurus dan demosaurus

  7. rudal boy mengatakan...

    Demo sangat aku benci, karena responnya lama,lebih baik ikutin saja aturan yg sudah ada, Enjoy ajalah...hehe...

  8. Ilham Perdana mengatakan...

    Jadi ingat waktu tugas di Makassar, tiap bulan pasti ada demo. Mungkin kurikulum di sana ada SKS buat demo kali ya?
    Hehehe

  9. Iwan Yuliyanto mengatakan...

    Sampai sekarang istilahe masih sama: "lyn" / "line" / "lin", mbuh gimana nulisnya.

    "numpak lyn opo?"

  10. Evia NW Koos mengatakan...

    tulisannya entah, tapi mocone len.
    ngelen opo?
    hehehehe

  11. Evia NW Koos mengatakan...

    Nek daerah Karah, ketoke len T.

  12. Nia Robie' mengatakan...

    Selamet ya jeng, eta nyang demo semangat amat sampe magrib masih jalan

  13. APRILLIA EKASARI mengatakan...

    hehe aku yo njaluk diewangi
    cuma pas pulang kan udah enak hehe

  14. APRILLIA EKASARI mengatakan...

    makasih Mbak :D

  15. APRILLIA EKASARI mengatakan...

    iya
    juga yg ngrubuhin pagar n ngrusak fasum
    pdhl ntar biaya lagi :(

  16. APRILLIA EKASARI mengatakan...

    iya Bu :(

  17. APRILLIA EKASARI mengatakan...

    syukurlah :)

  18. APRILLIA EKASARI mengatakan...

    hehehe

  19. APRILLIA EKASARI mengatakan...

    klo demonya tertib sih gak masalah...

  20. APRILLIA EKASARI mengatakan...

    hadeuh Makassar
    untung kamu udah kembali ke Jawa, Sayang...

  21. APRILLIA EKASARI mengatakan...

    naik P dari Unair ke Wonokromo, lalu oper H2 ke arah masjid agung (Masjid Nasional Al Akbar) hehe

  22. APRILLIA EKASARI mengatakan...

    H2 Mbak
    warna ijo muda

  23. APRILLIA EKASARI mengatakan...

    iya tuh
    sholat gak ya mereka? :(

  24. Innatus S. mengatakan...

    yang acara bakar2 di kampua iain itu kah? untung aku gak pke lewat stu

  25. APRILLIA EKASARI mengatakan...

    wah gak tau soal itu Mbak
    kalau di Surabaya pada saat itu demonya di Polda hehe

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Kenapa Pipiyot?
Kata suamiku, daguku lancip kayak dagu Pipiyot xixixi :p
"And it takes no time to fall in love, but it takes you years to know what love is."
(Jason Mraz)
My Stick Family from WiddlyTinks.com

Terima Kasih Sudah Berkunjung :)