Seperti hari-hari sebelumnya, dia hanya minum shake untuk sahur.
Saat buka puasa, pulang ke rumah agak mepet waktu Maghrib karena menunggu angkutan umum. Tapi, akhirnya bisa tiba ketika adzan berkumandang, meski disambut rintik hujan.
Semalam dia membeli soto ayam. Aku protes, "Kok nggak ada sayur?"
Dan dia mulai berdebat lagi soal masakan warteg yang dimasak di pagi hari dan dijual hingga malam. Iya deh, iya. Syukurnya, dia penikmat buah.
Great job, Sayang. I love you!
0 komentar: